Berawal dari ngobrol sm temen BBM yg tinggal di Semarang. Fanny, teman baikku yg ku kenal dr SMA. Saking seringnya ngobrol, jadi pengen maen ke Semarang. Bukan kunjungan yg pertama sih, tp ini kunjunganku kali kedua. Dibantu Fanny, yg nyariin teman buat nemanin jalan" disono, yup... selama di Semarang ntar, kemungkinan kecil bisa ketemu sm Fanny. Karena everyweekend, dia slalu balik ke Pekalongan, pdhl aku hanya ada waktu berkunjung weekend aja, Ga' nyambung,, fiuh. Berikutnya, aku dikenalin sm mas Agus, orang yg bakal nganterin aku jalan" selama di Semarang. Saling kontak dan janjian, akhirnya ketemu waktu yg tepat kapan aku bisa memulai petualanganku di Semarang. Untuk rencana transportasinya ke Semarangnya, aku memutuskan untuk ga' pake bus or travel. Pengennya menggunakan kereta api dari Surabaya. Dari Malang ke Surabaya naik bus patas, oper di Bungurasih tetap naik bus patas arah ke Perak. turun di Jl. Tembakan yg deket dgn Tugu Pahlawan, abis itu jalan paling 300 meter dah nyampe ke Stasiun Pasar Turi. Memang untuk tujuan ke Semarang naik keretanya di statsiun ini, menggunakan KA Rajawali. Sebenernya beli tiketnya dah jauh" hari, pengennya yg eksekutif, tapi dapetnya kelas bisnis,,, yah dinikmati aja. Kereta berangkat jam 2 siang, nyampe Semarang jam 7 malem. Rute yg dilalui Pasar Turi, Bojonegoro, Cepu, Ngrombo trs Semarang.
Nyampe Semarang langsung cari becak untuk minta anter ke hotel, istirahat dulu. Baru paginya siap ubek" kota Semarang. Syukurlah mas Agus-nya juga dah siap pagi" sekali. Baru pertama kenal langsung akrab. Mas Agus, orangnya baik, sabar, en ramah. Dengan mengendarai sepeda motor "istimewa"nya Fanny, kita memulai untuk berpetualang. Area yg dikunjungi pertama yaitu kota lama Semarang. Lokasi dekat stasiun Tawang. Tempat yg dipenuhi dengan bangunan" peninggalan Belanda. Nuansa serasa berada di jaman penjajahan. Ntah sudah berapa kali lokasi ini digunakan sebagai lokasi syuting film, terutama film yg menggunakan setting jaman penjajahan... Ca Bau Kan (pemeran Lola Amaria dan Ferry Salim), Soe Hoe Gie (pemeran Nicholas Saputra), Soegija (pemeran Nirwan Dewanto), dan Dibawah Lindungan Ka'bah (pemeran Laudya Cynthia Bella dan Herjunot Ali). Andai ada kepedulian pemerintah setempat untuk merawat bangunan" tua ini, gimana biar kelihatan indah dan bersih. Karena sepintas terlihat bangunan" ini dibiarkan terbengkalai dan rusak dimakan usia. Sayang sekali ....
Lanjut menuju gang Lombok di kawasan Pecinan, lokasi yg dikunjungi berikutnya adalah klentheng Tay Kak Sie. Klenteng yg didirikan 1724 ini, masih terlihat kokoh dan terawat dgn baik. Ga' masuk sampe kedalam2nya, krn untuk melihat dr luarnya aja ku pikir dah cukup. Di sebelah klenteng, seberang jalan ada replika kapal laksamana Cheng Ho. Masih terlalu pagi untuk nyampai situ, jadi suasana masih terlihat lengang. Abis muter" di area kota lama dan pecinan, untuk berikutnya cari sarapan pagi khas Semarang. Dan menu yg ketemu adalah soto. Yup, soto yg beda rasanya daripada tempat" lain. Kuahnya yg bening, segar, en enak tentunya. Tapi napa ya porsinya dikit amat, mana mangkuknya juga kecil. Ini porsi anak" apa dewasa sih?? ,, heheeee,,, kalo porsi segini, kayaknya bisa nambah sampe 3 kali deh,,, :P
Setelah perut dirasa kenyang, rute berikutnya menuju ke area Tugu Muda, ada icon penting yg perlu dikunjungi di situ. Yaitu Lawang Sewu, bangunan yg didirikan tahun 1904 dan selesai tahun 1907. Selepas kemerdekaan digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero.
Makan siang kali ini, penasaran pengen ke Mbah Jingkrak. Langseng Mbah Jingkrak Semarang Kyai Saleh :
Alamat Jl Kyai Saleh No 10 A Semarang.Langseng Mbah Jingkrak merupakan rumah makan spesial masakan Jawa dan Garang Asem. Pitik rambut syetan atau sambel iblis merupakan nama menu yang agak menyeramkan pada saat pertama kali mendengarnya. Lokasi rumah makan ini berada satu kompleks dengan Pujasera Kyai Saleh. Suasananya nyaman, teduh, luas, dan hommy banget.
Nyampe Semarang langsung cari becak untuk minta anter ke hotel, istirahat dulu. Baru paginya siap ubek" kota Semarang. Syukurlah mas Agus-nya juga dah siap pagi" sekali. Baru pertama kenal langsung akrab. Mas Agus, orangnya baik, sabar, en ramah. Dengan mengendarai sepeda motor "istimewa"nya Fanny, kita memulai untuk berpetualang. Area yg dikunjungi pertama yaitu kota lama Semarang. Lokasi dekat stasiun Tawang. Tempat yg dipenuhi dengan bangunan" peninggalan Belanda. Nuansa serasa berada di jaman penjajahan. Ntah sudah berapa kali lokasi ini digunakan sebagai lokasi syuting film, terutama film yg menggunakan setting jaman penjajahan... Ca Bau Kan (pemeran Lola Amaria dan Ferry Salim), Soe Hoe Gie (pemeran Nicholas Saputra), Soegija (pemeran Nirwan Dewanto), dan Dibawah Lindungan Ka'bah (pemeran Laudya Cynthia Bella dan Herjunot Ali). Andai ada kepedulian pemerintah setempat untuk merawat bangunan" tua ini, gimana biar kelihatan indah dan bersih. Karena sepintas terlihat bangunan" ini dibiarkan terbengkalai dan rusak dimakan usia. Sayang sekali ....
![]() |
Depan Stasiun Tawang |
Kota Lama |
Lanjut menuju gang Lombok di kawasan Pecinan, lokasi yg dikunjungi berikutnya adalah klentheng Tay Kak Sie. Klenteng yg didirikan 1724 ini, masih terlihat kokoh dan terawat dgn baik. Ga' masuk sampe kedalam2nya, krn untuk melihat dr luarnya aja ku pikir dah cukup. Di sebelah klenteng, seberang jalan ada replika kapal laksamana Cheng Ho. Masih terlalu pagi untuk nyampai situ, jadi suasana masih terlihat lengang. Abis muter" di area kota lama dan pecinan, untuk berikutnya cari sarapan pagi khas Semarang. Dan menu yg ketemu adalah soto. Yup, soto yg beda rasanya daripada tempat" lain. Kuahnya yg bening, segar, en enak tentunya. Tapi napa ya porsinya dikit amat, mana mangkuknya juga kecil. Ini porsi anak" apa dewasa sih?? ,, heheeee,,, kalo porsi segini, kayaknya bisa nambah sampe 3 kali deh,,, :P
Soto Semarang |
Setelah perut dirasa kenyang, rute berikutnya menuju ke area Tugu Muda, ada icon penting yg perlu dikunjungi di situ. Yaitu Lawang Sewu, bangunan yg didirikan tahun 1904 dan selesai tahun 1907. Selepas kemerdekaan digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero.
Makan siang kali ini, penasaran pengen ke Mbah Jingkrak. Langseng Mbah Jingkrak Semarang Kyai Saleh :
Alamat Jl Kyai Saleh No 10 A Semarang.Langseng Mbah Jingkrak merupakan rumah makan spesial masakan Jawa dan Garang Asem. Pitik rambut syetan atau sambel iblis merupakan nama menu yang agak menyeramkan pada saat pertama kali mendengarnya. Lokasi rumah makan ini berada satu kompleks dengan Pujasera Kyai Saleh. Suasananya nyaman, teduh, luas, dan hommy banget.
Lanjut berikutnya ke Pagoda Watugong. Vihara Buddhagaya Watugong adalah sebuah Vihara yang diresmikan pada 2006 lalu dan dinyatakan MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Vihara Buddhagaya Watugong terletak 45 menit dari pusat Kota Semarang. Vihara ini memiliki banyak bangunan dan berada di area yang luas. Salah satu ikon yang paling terkenal di vihara ini adalah Pagoda Avalokitesvara (Metta Karuna), dimana didalamnya terdapat Buddha Rupang yang besar. Pagoda Avalokitesvarayang memiliki tinggi bangunan setinggi 45 meter dengan 7 tingkat, yang bermakna bahwa seorang pertapa akan mencapai kesucian dalam tingkat ketujuh.
Lepas jalan" di Pagoda Watugong, aku putuskan untuk menyudahi perjalananku kali ini untuk berkeliling Semarang. Ternyata untuk mengelilingi obyek wisata Smarang tidak perlu membutuhkan banyak hari, setengah hari saja sudah cukup. Jam 1 siang, acaraku dengan mas Agus, usai. Aku langsung melanjutkan perjalanan balik rumah melalui Solo dengan menggunakan bus patas. Bus patas tinggal diberhentikan dari halte dekat Pagoda Watugong. Terima kasih, Fanny ... terima kasih Mas Agus ,,,
yg pengen jalan" ke Semarang 'n butuh guide silakan kontak mas Agus, ni nomor Hpnya : 085866295399 >> orangnya baik, cekatan, ga' banyak cingcong, berjiwa guide banget